Kamis, 02 Juni 2011

Kaspersky Antivirus, Akan Hadir di Agustus 2012

Vice President dari PT. Nusantara Utama Technology, selaku distributor produk Kaspersky untuk segmen konsumer maupun enterprise, mengatakan bahwa software anti virus Kaspersky 2012, akan hadir pada bulan Agustus tahun ini.

"Dua atau tiga bulan lagi bakal ada versi terbaru dari produk Kaspersky terbaru, yakni Kaspersky Antivirus 2012," ungkap Michael Ong, Vice President dari PT. Nusantara Utama Technology, di Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Michael Ong mengatakan bahwa nantinya pembeli Kaspersky Antivirus 2012 akan mendapat jatah untuk mengikuti undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Nusantara Utama Technology selaku distributor produk tersebut.

Peluncuran Kaspersky Antivirus 2012 juga masuk dalam Kampanye Keamanan Kaspersky, yang merupakan program promosi yang dilakukan oleh Nusantara Utama Technology untuk mendukung produk Kaspersky untuk segmen konsumer.

Program Kampanye Keamanan Kaspersky sendiri akan dimulai pada bulan September 2011 sampai bulan Agustus 2012.

"Program promosi ini akan berlangsung selama satu tahun, untuk seluruh kota besar di Indonesia," kata Michael.

Michael Ong mengatakan bahwa Kaspersky menargetkan untuk memproduksi sekira 100 ribu unit produk (dari seluruh kategori) untuk segmen konsumer di Indonesia, tiap bulannya.
Sumber : okezone.com

Apple & Android Rentan Terhadap Ancaman Cyber

CEO Syamntec Enrique Salem mengatakan aplikasi untuk smartphone dan tablet menjadi ancaman baru bagi segala macam serangan yang biasa menyerang komputer.

Aplikasi yang tersedia dari Apple di App Store dan Google di Android Market yang rentan terhadap serangan oleh hacker yang menginginkan informasi ditempatkan pada handset dan komputer tablet.

"Ini sangat sulit untuk Apple dan Google. Karena ancaman tersebut akan terjadi di masa depan. Walaupun saat ini masih terlalu pagi menyebutnya sebagai ancaman keamanan mobile," terang Selam, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (2/5/2011).

Symantec, pembuat software keamanan terbesar, bisa menghabiskan sebanyak USD860 juta lebih untuk membantu ekspansi di ponsel. Perusahaan juga mencari target dalam layanan awan, atau penyerahan komputasi melalui Internet, dan virtualisasi, perangkat lunak yang membantu server berjalan lebih efisien.

Perusahaan ini mengubah fokusnya sebagai lonjakan permintaan untuk smartphone, tablet dan komputasi awan, sementara bisnis dan konsumen membatasi pembelian komputer pribadi.

Selain iu Salem juga mengatakan bahwa bagi pengguna Apple, ancaman tidak berakhir dengan perangkat mobile. Mac untuk laptop dan desktop akan semakin menjadi target malware saat mereka mendapatkan popularitas.

Tom Neumayr, juru bicara Apple, tidak memiliki komentar mengenai prediksi CEO Symantec tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh Gina Weakley, juru bicara Google, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sumber : Okezone.com

Gmail Dibobol Peretas Asal Cina

Google lagi-lagi tak bisa mengelak dari serangan peretas China. Setelah tragedi akhir 2009, ketika para peretas keras kepala dari negeri asal Baidu itu berhasil membobol sistem Google dan mencuri kode-kode penting, kini layanan penyedia surat elektronik (surel) Gmail jadi sasaran.

Target pendobrakan tak main-main. Laman Wall Street Journal (WSJ) hari ini melaporkan bahwa akun surel pejabat senior Amerika Serikat serta ratusan figur penting lain dalam bahaya.

Para korban, termasuk di antaranya petinggi negara serta militer, birokrat Asia, aktivis dan jurnalis China, teperdaya memberikan kata sandi akun Gmail mereka kepada para penjahat dunia maya yang berbasis di daratan China, demikian pernyataan Google seperti tertera pada WSJ. Tujuan penyerangan itu adalah menyebarkan surel korban ke alamat-alamat tertentu.

Kecurigaan diarahkan kepada para peretas yang berdiam di Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, China bagian timur.

Di Washington, Amerika Serikat, badan penyelidik FBI (Federal Bureau Investigation) serta Departemen Dalam Negeri AS tengah bahu-membahu menyelidiki kasus ini. "Kami tak percaya ada akun surel resmi milik pejabat pemerintah AS yang diterobos," ucap Caitlin Hayden dari Dewan Keamanan Nasional AS kepada WSJ.

Jinan, yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah selatan Beijing, merupakan markas biro-biro pengintaian teknis milik People's Liberation Army, salah satu angkatan perang terbesar di dunia.

Sebelumnya, Mila Parker, seorang peneliti keamanan di Washington, telah mengingatkan Google akan ancaman penyerangan. Mila berhasil menyimpan contoh-contoh surel yang ia identifikasi melalui pengamatan rutin dan ia namakan serangan "man-in-the-mailbox." Metode yang digunakan oleh si pengirim: akun surel korban beserta kontak di dalamnya dirampas dan dipakai untuk meyakinkan calon korban lain.

Menurutnya, seperti terungkap dalam laman New York Times, itu bukan "cara baru atau mutakhir," namun "penyebarannya invasif."
Ia lantas menyodorkan dokumen palsu berjudul "Draft US-China Joint Statement" (Rancangan Perjanjian Kerja Sama AS-Cina) yang disebarkan melalui akun surel di Departement Luar Negeri, Departemen Pertahanan, Badan Intelijen Pertahanan dan Gmail.
Ketika pengguna mencoba mengunduh dokumen, mereka akan digiring ke laman muka Gmail palsu yang akan mencuri kata sandi.

Kejadian itu tentunya akan kian meningkatkan tekanan atas masalah cyberwar. Pemerintah AS pekan ini akan memutuskan bahwa serangan cyber diklasifikasikan sebagai "perang".
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris, Nick Harvey mengatakan, seperti dikutip dari laman The Guardian, "segala kegiatan di dunia maya akan pelan-pelan membentuk semacam medan perang masa depan."
 
Sumber : VivaNews

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More